#Cerpen "Teror Sang Hantu"

TEROR SANG HANTU
(Laras Mumtaz - X MIA 3)

“Teng teng teng!”
Dentuman jam berbunyi, pertanda tengah malam. Aku pun terbangun dengan suara dentuman itu. Lalu aku teringat akan buku tugas yang harus ku kumpulkan besok. Kemudianaku beranjak dari tempat tidur.Dan saat ku menyalakan lampu, ternyata lampunya tidak menyala.Aku teringat bahwa pulsa listrik rumah sedang habis.Orang tua ku lupa mengisinya.Terpaksa aku mengerjakan buku tugas dengan sebatas cahaya lilin.Ku kerjakan buku tugas itu dengan teliti dan penuh hati-hati.

Aku sendirian dirumah.Kebetulan orang rumah sedang tidak ada. Ayah kerja lembur, ibu ada keperluan di Surabaya, adik dirumah nenek, kakak kuliah jadi tinggal ngekos. Sendirian dirumah itu bagaikan tinggal di dunia kegelapan. Sepi gelap, dan hening hanya terdengar suara angin yang tertiup melewati jendela kamar.Karena dingin, kuputuskan saja tuk menutup jendelanya.Anehnya, padahal sudah ku tutup jendelanya dengan rapat namun seperti ada semilir angin yang melewati leher ku.Aku pun jadi merinding.Hal itu tak ku pedulikan, aku terus mengerjakan buku tugas dengan serius.

Beberapa menit kemudian.Ada satu soal yang tidak ku mengerti jadi kuputuskan mencari buku di perpusatakaan.Perpustakaan terletak diruang bawah tanah.Rumah ini sangat besar, Jarak dari kamar ke perpustakaan lumayan jauh.Jalanannya pun seperti lorong.Karena baru pindah tiga hari yang lalu, aku belum terlalu hafal letak-letak ruangannya ditambah lagi gelap gulita.Jadi aku harus mencarinya di setiap sudut ruangan.Ku ganti lilin ku dengan lampu petromax.aku melangkah dengan hati takut.

Saat melewati lorong yang menghubungkan kamar dengan ruangan lain, aku melihat sesosok bayangan perempuan berambut panjang yang sedang berdiri di depan jendelasambil menyanyikan lagu sinden jepang. Bayangannya terlihat diterangi rembulan. Aneh padahal kan tidak ada orang sama sekali. Ku coba tuk mendekatinya.
“Siapa disana?”.Tanyaku pada sosok bayangan itu.

Tak ada jawaban.Ku coba menghapirinya lebih dekat.ku arahkan cahayalampu ke wajahnya. Aku terkaget, seluruh wajahnyapucat danpenuh dengan darah.aku melongo kaget tanpa berkata apapun, Aku langsung lari menuju kamar. namun aku tidak menemukan kamar ku. Entah kemana aku lari tiba-tiba aku sudah ada di ruang bawah tanah rumah ini.

“Tadi itu beneran apa nggak ya? Mungkin aku salah liat.”Kata ku dalam hati.Kejadian tadi langsung kulupakan begitu saja.Ada satu ruangan di bawah tanah ini yaitu perpustakaan.Dari luar terlihat seperti dua ruangan.Ketika ku masuki, hanyalah sebuah ruangan yang tidak terlalu besar.

Perpustakaannya masih kotor dan berdebu.Pembantu ku juga belum sempat membersihkannya.Ku melihat-lihat sekitar perpustakaan sambil membaca buku-buku yang ada disitu.Gelap sekali sungguh menyeramkan.Kebetulan sekali aku sedang membutuhkan buku pelajaran.Ku lihat-lihat sekeliling perustakaan sambil mencari buku yang kubutuhkan.Buku di perpustakaan ini cukup lengkap.Ada satu buku yang membuatku tertarik.Terletak di sisi paling pojok rak buku.Hanya buku itu yang terlihat paling kotor.Sepertinya sudah lama sekali buku itu ada dan tidak pernah dibersihkan, disentuh pun tidak pernah terlihat sangat usang.

Ada sebuah rantai yang mengelilinginya dan gembok yang menggantung di rantainya.Sepertinya sudah ada yang pernah membukanya.Gemboknya sudah tidak terkunci.
“Fufufu…Yang benar saja?!Ini bukan dunia Harry Potter kan. Kayak buku terlarang aja pake di gembok segala”. Gumam ku dalam hati.
Tidak ada judul sama sekali disampul depan buku itu. Ku buka buku itu perlahan.Ternyata hanya catatan diary seseorang.Halaman pertama terdapat foto keluarga pemilik buku itu, namun hanya bagian wajah yang diburamkan. Halaman kedua tertulis,




Dear diary
Hari ini aku pindah kerumah baru ku.Rumah yang lebih besar dari rumah sebelumnya.Dengan berbagai ruangan yang besar dan mewah.Tamannya pun luas dan banyak ditumbuhi berbagai macam tanaman hias. Ada perpustakaannya pula aku senang sekali berada disitu….

Di halaman kedua buku itu tertempel sebuah foto. Aku sangat kaget ketika melihat foto rumah yang samapersis dengan rumah yang kutempati sekarang.
“jangan-jangan ini diary milik orang pertama yang menempati rumah ini” pikirku.Kulanjutkan membaca.

Dear diary
Hari yang cerah seperti biasa,kusambut pagi dengan senyuman.Ini adalah hari pertama aku masuk SMAberangkat sekolah pagi-pagi dan pulang di sore hari.Aku mengikuti sejumlah ekstrakulikuler, salah satunya paduan suara, kegiatan eksul ini berlangsung sepulang sekolah.sepulang dari ekskul aku langsung pulang dan mengerjakan tugas-tugas…..

Dear diary
Hari ini aku berkenalan dengan teman baru.dia teman sekelas ku. Rasanya aku jatuh cinta kepadanya, dia sangat ramah dan baik hati….
Dear diary
Seminggu setelah berkenalan dengannya, dia menyatakan cintanya kepadaku, aku pun menerima cintanya dengan senang hati….

Dihalaman ini terdapat dua yang sedang berfoto, tapi anehnya disetiap foto ini hanya bagian wajah saja yang selalu diburamkan.Ku lanjutkan membaca halaman selanjutnya.

13 Maret 1866
Dear diary
Hari ini aku senang sekali karena hari aku berulang tahun yang ke 16, aku merayakan ultah ku bersama teman-teman dan kekasihku….
Dear diary
Sebulan berlalu, aku berpacaran dengan lelaki itu, hubungan kami sudah semakin akrab hingga kami melakukan hal  yang lebih jauh…
Dear diary
Aku hamil.Aku sudah menceritakan ini pada lelaki itu. Dia tidak mau mempertanggung  jawabkan perbuantannya dan malah meminta ku untuk menggugurkan kandungan ku tapi aku menolaknya. Aku tidak mau mengugurkan janin ini itu sama saja aku membunuh janin yang tidak berdosa ini, semenjak itu aku selalu bertengkar dengannya dan aku memutuskan untuk putus dengannya, aku sangat kecewa dengannya....
Dear diary
Aku terus menyembunyikan kehamilanku. Hingga akhirnya orang tuaku menyadari kehamilanku saat melihat ku membeli test pack, semenjak mereka tahu kehamilanku mereka selalu bertengkar setiap hari dan mengolok-olok ku. Ibu ku yang sangat peduli padaku hanya diam saja.Aku benci rumah aku ingin pergi ….
Dear diary
Tidak hanya orangtuaku saja yang tahu, teman-teman sekolah ku juga entah dari mana mereka tahu berita itu, mereka selalu membully ku. Aku selalu sendiri, aku butuh mereka disampingku, hingga akhirnya kepala sekolah mengeluarkanku dari sekolah….
Dear diary
aku terus megurung diri di kamar…

17 Juni 1866
Dear diary
Aku tidak kuat menahan ini semua, aku ingin mengakhiri hidup ku…

18 Juni 1866
JAM 00.00
DEAR DIARY
TINTA HITAM PENA KU TELAH HABIS MENGISI BUKU HARIAN INI, AKU MATI BUNUH DIRI DENGAN MEROBEK LEHER KU DAN KUJADIKAN DARAH INI SEBAGAI TINTA. DENGAN SISA TENAGA TERAKHIR, KU GANTUNG DIRIKU DI TEMPAT INI BERSAMA BAYIKU YANG MASIH DALAM KANDUNGAN…

Bulu kudukku merinding ketika membaca halaman terakhir ini.
Tes..tes.. tess…
Tetesan darah mengenai buku itu.Ku tengok ke atas. Ada seorang mayat gadis perempuan  yang mati gantung diri. Aku melongo dan setengah tidak percaya.Dia ada disini.Kulihat lagi keatas tapi dia sudah tidak ada.
“untung cuma perasaan ku” kata ku sambil menghela nafas.
Tiba-tiba ada angin bertiup kencang hingga membuka halaman paling akhir buku harian itu. Aneh padahal kantidak ada ventilasi maupun jendela di bawah tanah ini. Lalu Ku baca hal terakhir itu.

18 september 2014
TOOOLLLOOOOOOOOONNNGGGGGG  AAAAAKUUUUUUU!!!!!!!!
Aku terkejut melihat tanggal yang dicantumkan dalam tulisan itu adalah dini hari masa sekarang.
“kapan dia menulisnya?” gumam ku dalam hati.
Tiba-tiba ada seorang perempuan rambut panjang yang duduk di depanku sambil menggendong seorang bayi. Dia menangis sambil bernyanyi, menyanyikan lagi nina bobo. Kepalanya terus tertunduk, wajahnya tertutup rambut panjangnya.
“kenapa kau disini? Seharusnya tempat mu bukan disini!!” Tanya ku padanya. Dia tertawa layaknya hantu “hi..hii hi hi…”. Tawa kemenangan.
Aku langsung berpikir. “Ini pasti bukan diary biasa, kalo saja hanya diary biasa tidak mungkin sampai ada rantai dan gembok sebagai segel, pasti dulu ada seseorang memasangnya. Aku sudah salah mengira aku kira cuma segel biasa ”. Ku buka halaman sebelumnya tertulis nama dan foto korban yang dia bunuh, termasuk aku. “cih, sial aku dijebak!”.
Aku bertanya pada hantu itu “untuk apa kau melakukan semua ini?”.Dia menjawabnya dalam buku itu.

UNTUK BALAS DENDAM…..


Dia langsung menerkam bahuku, menukar roh ku dan Merasuki tubuhku.menjadi layaknya diriku, menjalani segala kehidupan manusia di dunia nyata.Sedangkan akuterbang kesana kemari seperti hantu.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

O.W.L

O.W.L
Selamat Datang di Perpustakaanku -OWL

Twitter KPP !!

Pengikut